Banyak spesies di seluruh dunia menghadapi banyak ancaman, termasuk hilangnya habitat, perubahan iklim, polusi, perburuan liar, dan perdagangan satwa liar ilegal. Di negara dengan keanekaragaman hayati Indonesia, tantangan terkait perdagangan satwa liar sangat signifikan. Negara ini berfungsi sebagai hotspot perdagangan satwa liar ilegal karena keanekaragaman spesies satwa liar dan kedekatannya dengan negara-negara dengan permintaan tinggi akan hewan eksotis. Hewan ini banyak dicari untuk berbagai keperluan, antara lain hewan peliharaan, oleh-oleh, konsumsi daging, hingga obat tradisional.
Upaya penyelamatan satwa liar memainkan peran penting dalam penyelamatan dan rehabilitasi satwa yang ditangkap atau diperdagangkan secara ilegal, serta yang terkena dampak oleh korban satwa liar lainnya. Seringkali, hewan-hewan ini berada dalam situasi yang mengerikan, menderita dehidrasi, kekurangan gizi, cedera akibat perburuan, trauma psikologis, atau bahkan membawa penyakit.
Tempat kami didedikasikan untuk memberikan perawatan, baik perawatan medis, serta rehabilitasi bagi satwa liar yang terluka, sakit, dan tertekan. Tujuan kami adalah untuk mengurangi dampak aktivitas manusia dan memfasilitasi pemulihan dan pelepasan satwa kembali ke habitat aslinya, yang pada akhirnya menguntungkan pelestarian alam dan ekosistem.
Selanjutnya, melalui program penyelamatan, kami secara aktif terlibat dalam pendidikan dan kampanye kesadaran masyarakat untuk memerangi perdagangan satwa liar dan mempromosikan upaya konservasi satwa liar, serta berkontribusi pada perlindungan satwa liar Indonesia yang berharga.
Pekerjaan penyelamatan kami berfokus pada mengambil tindakan langsung untuk menyelamatkan satwa liar dalam kondisi mendesak atau kritis, menyediakan perawatan darurat untuk satwa yang terluka dalam situasi berbahaya. Kami bekerja sama dengan otoritas konservasi dan penyitaan lokal dan nasional untuk membawa satwa liar yang diselamatkan ke tempat kami. Setelah penyelamatan, satwa menjalani prosedur karantina yang berlangsung selama 1-3 bulan, tergantung spesiesnya, untuk memastikan mereka bebas dari penyakit atau paparan yang berpotensi berbahaya.
Setelah diselamatkan dan distabilkan, satwa liar yang membutuhkan perawatan lebih lanjut memasuki fase rehabilitasi. Selama tahap ini, kami menyediakan tempat tinggal, nutrisi, dan pengayaan yang sesuai untuk membantu pemulihan mereka. Tim kami berusaha untuk menciptakan lingkungan yang sangat mirip dengan kondisi alam, memungkinkan satwa mendapatkan kembali kekuatannya, mengembangkan keterampilan yang diperlukan, dan menunjukkan naluri dan perilaku alami.
Satwa yang memenuhi kriteria pelepasliaran seperti sehat jasmani dan rohani dianggap dapat dilepasliarkan. Bagi mereka yang dianggap tidak dapat dilepasliarkan karena berbagai faktor, kami terus memantau dan merawat kondisi mereka sambil mencari peluang untuk memperbaiki situasi mereka.
Tujuan akhir kami adalah untuk melepaskan semua satwa liar yang diselamatkan dan direhabilitasi kembali ke alam liar, dengan demikian kami mendukung penuh konservasi populasi liar. Namun, hal itu hanya bisa dicapai jika satwa sudah siap untuk hidup mandiri di habitat aslinya. Kami dengan hati-hati memilih lokasi pelepasliaran yang sesuai berdasarkan kesesuaian habitat, sumber daya yang tersedia, dan interaksi dengan populasi satwa liar yang ada, serta berkoordinasi dengan otoritas terkait. Setelah dilepasliarkan, kami terus memantau satwa selama periode dua minggu awal yang penting untuk memastikan kemampuan bertahan hidup mereka.
Dalam kasus di mana satwa dianggap tidak dapat dilepasliarkan, kami melakukan penilaian berkelanjutan dan menjajaki kemungkinan pemindahan atau translokasi ke fasilitas yang lebih sesuai. Fasilitas ini memberikan perawatan khusus dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup satwa. Untuk memfasilitasi hal ini, kami menjaga komunikasi dan hubungan yang erat dengan organisasi penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar lainnya di seluruh Indonesia.
Tojeiro volunteered at WRC in 2018 and instantly fell in love. He decided to leave his job in the Netherlands to work alongside our keepers, managing projects and making sure all the animals get the best care possible. During the relocation period, Tojeiro studied animal health management to increase his capacity in the field of animal welfare.